Selasa, 15 Februari 2011

manusia dan kebudayaan


Penjelasan tentang hakekat manusia
Manusia dalam dunia ini memegang peranan yg unik dan dapat dipandang daribanyak segi. Dalam ilmu eksakta manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan –jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia(ilmu kimia). Dalam ilmu;
· Fisika, manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi.
· Biologi, manusia merupakan mahkluk biologis yang tergolong dalam golongan mahkluk mamalia.
· Ekonomi, manusia merupakan mahkluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan.
· Sosiologi, manusia merupakan mahkluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri
Dan masih dapat diartikan dalam ilmu lain sebagainya,,
Hakekat manusia antara lain sebagai berikut;
a. Mahkluk ciptaan tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasakan wujudnya konkrit tetapi tidak abadi, jika manusia itu meninggal tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa yang terdapat dalam tubuh tidak dapat dirasakan, dilihat, diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi, jika manusia meninggal jiwa lepas dari tubuh dan kembali keasalnya yaitu tuhan, dan mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
b. Mahkluk ciptaan tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahkluk lainnya
Kesempurnanaanya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal perasaan, dan kehendak yang terdapat dalam jiwa manusia. Dengan akal manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Nilai baik dan buruk manusia mampu membedakannya. Selanjutnya dengan adanya perasaan manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa(perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam yaitu; perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsngan jasmani melalui panca indra, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia dan binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya;
- Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
- Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan keindahan.
- Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena adanya kelebihan dari yang lain.
- Perasaan sosial, perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain
- Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
c. Mahkluk biokultural, yaitu mahkluk hayati yang budayawi
manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawisebagai mahkluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya dan sebagainya. Sedangkan sebagai mahkluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, bahasa, dan lain sebagainya.
d. Mahkluk ciptaan tuhan yang terikat dengan lingkungan(ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren kienkegaard seorang filsuf denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahkluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat yang tunduk pada hukum alamiah pula.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf yaitu estetis, etis dan religius. Dengan kehidupan estetis manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali karya dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dengan etis manusia meningkatkan kehidupan estetis kedalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius manusia menghayati kehidupannya dengan tuhan.
Semakin dekat seseorang dengan tuhan, semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan dan semakin jauh ia dilepaskan dari rasa kekhawatiran. Semakin dalam penghayatan terhadap tuhan semakin semakin bermakna pula kehidupannya. Dan akan terungkap pula kenyataan manusia individual atau kenyataan manusia subyektif yang memiliki harkat martabat tinggi.
Studi kasus
Saya rasa tidak ada yang harus dipermasalahkan dalam pembelajaran tentang hakekat manusia ini karena sudah jelas bahwa manusia merupakan mahkluk ciptaan tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan mahkluk lainnya. Sekarang hanya terkantung kepada manusia itu sendiri dalam menyikapinya karena manusia mampu menilai dan berkehendak, menciptakan kebenaran atau malah sebaliknya akan merusak nilai keindahan.
Opini
Hakekat manusia adalah ketentuan-ketentuan yang tidak bisa lepas dari jiwa manusia yang telah diberi atau diciptakan oleh allah SWT. Jadi dengan telah diciptakannya manusia maka manusia seharusnya mensyukuri nikmat, selalu menciptakan kebenaran, kebaikan,dan keindahan, senantiasa bertawakal kepada allah SWT, mematuhi perintahnya dan menjauhi semua larangannya.
sumber : buku ilmu budaya dasar (IBD) penerbit, universitas gunadarma.
Sekian dan terimakasih . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar