Jumat, 05 November 2010

individu dalam masyarakat


Individu dalam masyarakat
Dalam hubungannya dengan orang lain, setiap  individu  memiliki kedudukan, status dan peran tertentu. Yang dimaksudkan dengan kedudukan atau posisi adalah suatu tingkatan dalam suatu system pelapisan social yang diakui oleh masyarakat Misalnya, “Pria Dewasa”, menunjukkan suatu kategori dalam penggolongan usia dan jenis kelamin. Setiap individu memiliki kedudukan ganda yang berkaitan dengan perannya didalam kelompok yang berbeda-beda.
Status adalah menunjukkan letak (tinggi rendahnya) suatu kedudukan dalam system masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan peran adalah suatu pola tingkah laku , kepercayaan, nilai, sikap, yang diharapkan oleh masyarakat muncul dan menandai sifat dan tindakan si pemegang kedudukan. peran menggambarkan peran yang seharusnya diperlihatkan oleh individu pemegang peran tersebut dalam situasi yang umum. Misalnya, peran ibu dimasyarakat Indonesia adalah : membesarkan dan mendidik anak dengan baik, mengatur rumah tangga, disamping melayani dan menjadi pendamping suami serta ikut membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
peran individu dan keluarga dalam masyarakat adalah mengembangkan pola hidup yang sesuai dengan norma, nilai dan adat istiadat yang berlaku. Juga turut serta dalam kegiatan masyarakat, misalnya kerja bakti , karang taruna dll

SOSIALISASI INDIVIDU
A.Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi sosial secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok sosial, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah bahkan media massa. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. Hal ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya. . Media Massa,  Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film, video dan internet). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Akhir-akhir ini banyak sekali para remaja yang menyalahgunakan fungsi dari internet. Contohnya facebook banyak sekali remaja yang menggunakan jejaring sosial ini sebagai ajang perkenalan dengan orang yang belum dikenal sebelumnya, dan pada akhirnya banyak remaja yang menjadi korban penipuan atau penculikkan seperti yang sedang diberitakan akhir-akhir ini. Ini terjadi karena banyak dari mereka yang tidak menggunakan fungsi internet dengan benar. Selain itu adegan-adegan berbau pornografi yang telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam masyarakat juga sangat merajalela di internet. Penayangan berita-berita peperangan, film-film, dengan adegan kekerasan atau sadisme sangat mudah didapatkan oleh remaja-remaja dibawah umur yang mengakibatkan adanya dorongan untuk bertindak kriminal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar